Skip to content Skip to footer

Bahas Perpustakaan di Persimpangan Peradaban, Perpustakaan UNS Selenggarakan Webinar

SOLO – Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mengadakan kegiatan Webinar Nasional Perpustakaan di Persimpangan Peradaban pada Selasa (6/7/2021) secara daring. Kegiatan workshop ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih jelas peluang, potensi, sekaligus kelemahan dan ancaman terhadap masa depan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran di era disrupsi sekarang ini. Webinar ini diikuti oleh dosen, guru, mahasiswa, pustakawan baik di perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, taman bacaan masyarakat, dinas perpustakaan, pemerhati perpustakaan, dan masyarakat umum. Adapun peserta webinar ini diikuti oleh 385 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan workshop ini menampilkan dua narasumber, yaitu Dosen S2 Manajemen Informasi Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yoyakarta, Drs. Ida Fajar Priyanto, M.A., Ph.D. dan Dr. Sutanto, S.Si., DEA. Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Menurut Drs. Ida Fajar Priyanto, M.A., Ph.D. yang menampilkan materi tentang “Perpustakaan, Perubahan dan Masa Depan”, mengupas tentang kemunduran perpustakaan secara space karena pandemi, kualitas pustakawan dan perpustakaan di masa pandemi, perpustakaan sebagai virtual space, perubahan tatanan masyarakat, perubahan tatanan perpustakaan, ekonomi informasi dalam perpustakaan, serta perpustakaan di era next normal. Apalagi ke depan perpustakaan harus berbasis pada pengembangan TIK perpustakaan yang dapat merubah dunia kita, membangun realitas baru, antara online dan offline yang tidak jelas, serta digital is spilling over into the analog (IoT, LoE).

Sedangkan menurut Dr. Sutanto, S.Si., DEA. yang memaparkan materi tentang “De Brevitate Vitae, Cogito Ergo Sum dan Manunggaling Kawulo Gusti”. Intinya adalah sebuah inquiry (rasa ingin tau) yang besar, yang harus dibangun pertama kali untuk mengembangkan literasi di perpustakaan. Selain itu, juga perlunya sebuah alur proses untuk penyajian yang berbasis data, kemudian informasi, lalu insight (pemahaman), knowledge (pengetahuan), wisdom (kearifan), dan akhirnya bisa memberi solusi atas kesulitan. Lebih lanjut disampaikan bahwa, perlunya perpustakaan dan pustakawan untuk mengubah atau mentransformasi Hoaks yang merupakan berita sampah menjadi HOTS (high order thinking skills) yaitu sebuah skill berpikir tingkat tinggi.

Sedangkan Kepala Perpustakaan UNS, Burhanudin Harahap, SH., MH., MSI., Ph.D. dalam sambutannya menyatakan bahwa perpustakaan merupakan sebuah lembaga yang eksistensinya sudah sejak lama, namun kadang kondisinya banyak yang terpinggirkan saat ini. Perpustakaan merupakan sumber cahaya yang dapat menerangi seluruh aspek kehidupan. Namun pada kenyataannya banyak sekali perpustakaan, seperti di kantor-kantor atau lembaga-lembaga yang redup. Strategi ke depan, perpustakaan diharapkan dapat menjadi multiplatform literasi cahaya atau sumber cahaya bagi seluruh segmen masyarakat. Perlunya pandangan baru bagi pengguna informasi, agar perpustakaan dapat memfungsikan diri, sehingga tidak ketinggalan jaman.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.