Skip to content Skip to footer

Peran Pustakawan Dalam Era Digitalisasi Informasi

Oleh : Harmawan

PENDAHULUAN

Arus perubahan tehnologi informasi secara cepat melanda semua organisasi termasuk perpustakaan. Sementara para pustakawan masih harus tetap menyelenggarakan dan menyediakan layanan informasi secara tradisional, disisi lain tuntutan untuk mengikuti kemajuan teknologi informasi harus juga terpenuhi. Pustakawan harus mengembangkan keahliannya dalam bidang teknologi informasi. Mereka juga mempunyai peran baru agar supaya dapat mendukung layanan informasi yang berbasis teknologi. Teknologi telah berpengaruh besar terhadap kegiatan pustakawan. Para pustakawan yang bertugas menyeleksi bahan pustaka mesti berhubungan dengan penyediaan informasi secara digital tanpa harus memilikinya. Para pustakawan yang bekerja di bagian pemrosesan harus memproses bahan pustaka yang dapat diakses melalui komputer oleh pengguna. Petugas referensi sekalipun masih melayani pengguna seperti biasa, mereka juga mempunyai tugas tambahan yaitu melayani pengguna perpustakaan secara online (diluar perpustakaan).

Misi perpustakaan pada umumnya masih tetap yaitu menyediakan layanan informasi yang terbaik bagi penggunanya, tetapi kemajuan teknologi telah menambah dimensi baru tentang tugas perpustakaan dan pustakawan belum siap menghadapinya. Sehingga pencapaian misi sulit untuk dilaksanakan. Kebanyakan perpustakaan belum siap menghadapi perubahan, anggaran masih terbatas bahkan prosentase dari keseluruhan anggaran dari lembaga induknya sangat kecil. Perputaran staf sangat lambat, penambahan tenaga baru juga sangat sulit.

Dalam konteks ini, para pimpinan perpustakaan mesti punya kiat baru bagaimana mengatasi persoalan itu. Pengembangan strategi harus dilakukan agar membantu perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna dan mendukung layanan informasi yang berbasis teknologi dimasa mendatang.

PERAN BARU PUSTAKAWAN

Karena layanan informasi berbasis teknologi telah banyak diimplementasikan oleh perpustakaan, maka pustakawan mempunyai peran baru. Perubahan itu sedang berlangsung, khususnya bagi perpustakaan yang telah mengimplementasikan perpustakaan digital. Kemajuan tehnologi telah mendorong para pustakawan harus meningkatkan kemampuannya dalam bidang teknologi agar mereka dapat memenuhi tuntutan pengguna dan peran pustakawan akan semakin komplek.

Kegiatan perpustakaan seperti seleksi, pengadaan buku dan jurnal yang secara tradisional masih harus tetap dilakukan oleh para pustakawan yang bekerja di bagian pengadaan, Namun tugas tersebut sekarang harus bertambah dengan menyeleksi koleksi digital yang tersedia atau sumber – sumber yang tersedia secara elektronik baik yang gratis maupun yang harus berlanganan. Apabila kita mengadakan koleksi secara elektronik, misalnya jurnal elektronik, maka para pustakawan bagian seleksi harus memilih jurnal mana yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Pustakawan bagian pemrosesan bahan pustaka juga harus mampu merubah peran mereka dari yang semula hanya memproses buku, sekarang mereka harus belajar tentang bagaimana cara memproses koleksi CD-ROM, koleksi Audivisual dsb.

Kebutuhan pengguna tentang katalog tidak cukup hanya disediakan melalui OPAC saja, mereka berharap lebih dari apa yang biasanya dikerjakan oleh pustakawan. Mereka berharap tidak hanya melihat bibliografi data saja, mereka ingin dapat melihat sebuah informasi berupa abtrak bahkan sampai ke “full-text” nya.

Para pustakawan yang bekerja di bagian pelayanan seperti pelayanan referensi, internet dsb. Juga menghadapi tuntutan dari pengguna untuk menyesuaikannya. Mereka masih tetap harus melakukan pekerjaan rutin seperti biasa, tetapi juga harus mampu memenuhi permintaan pengguna melalui internet. Para pengguna sering memerlukan pelayanan khusus, permintaan informasi melalui e-mail, telepon dsb. Semua ini memerlukan keahlian khusus untuk memenuhinya.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa perpustakaan sedang dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa tuntutan pengguna akan informasi sudah luar biasa termasuk informasi secara elektronik. Namun perpustakaan masih banyak mengalami kendala seperti terbatasnya dana, lambatnya perubahan sistem birokrasi dsb. Untuk itu jalan terbaik untuk mengatasi persoalan itu adalah dengan cara : pertama memanfaatkan dan mengembangkan pustakawan yang ada secara optimal untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi; kedua penambahan staf baru dengan cara seleksi yang ketat dan kriteria punya izajah perpustakaan dan juga mempunyai pengetahuan teknologi informasi; ketiga mendorong para pimpinan perpustakaan untuk “melek” teknologi informasi dan juga mau menerapkannya di perpustakaan serta adanya perubahan manajemen.

OPTIMALISASI PERAN PUSTAKAWAN SENIOR

Pustakawan senior merupakan modal utama perpustakaan dalam mengawal perubahan. Kebanyakan perpustakaan mempunyai kesulitan dalam merekrut tenaga baru, oleh karena itu adalah suatu hal yang mendasar apabila pimpinan perpustakaan melibatkan para pustakawan senior dalam merencanakan kegiatan yang akan diselenggarakan perpustakaan termasuk kegiatan yang menyangkut pemanfaatan teknologi informasi. Mereka harus diberi motivasi agar mau mengikuti perkembangan tehnologi informasi. Seandainya ada satu dua pustakawan senior yang “gatek”, mereka harus tetap dilibatkan agar mereka dapat memberi contoh kepada pustakawan yunior. Kalau yang tua saja masih mau belajar, kenapa yang lebih muda tidak ? Seharusnya yang lebih muda akan lebih giat belajar dibandingkan dengan yang lebih tua.

MEREKRUT PUSTAKAWAN BARU

Sekalipun penambahan tenaga kerja baru sekarang sulit, namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya. Yang terpenting dalam “recruitment” adalah harus dilakukan sebaiknya mungkin. Kriteria pustakawan yang akan diterima harus jelas, hindarkan dari kolusi dan nepotisme serta seleksi harus dilakukan secara profesional dan transparan. Pustakawan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kedepan adalah disamping pustakawan yang mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan, dia juga harus mampu dan idealnya ahli dalam bidang teknologi informasi.

PERUBAHAN MANAJEMEN

Struktur organisasi yang semula efektif untuk pencapaian tujuan, barangkali sekarang perlu adanya evaluasi. Apakah struktur yang ada masih efektif dan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi ? Perubahan harus dilakukan agar tujuan perpustakaan dapat dicapai dengan efektif dan juga sesuai dengan kemajuan.

Gaya kepemimpinan adalah unsur lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan perpustakaan dalam menghadapi tantangan dimasa mendatang. Gaya kepemimpinan tradisional akan menghadapi banyak kendala apabila diterapkan dimasa sekarang, dimana perubahan terjadi begitu cepat, tuntutan pengguna perpustakaan begitu tinggi diluar kemampuan para pustakawan. Oleh karena itu gaya kepemimpinan tradisional harus kita tinggalkan diganti dengan gaya kepemimpinan yang lebih fleksibel dalam mengahadapi perubahan. Tugas utama pemimpim adalah dapat memotivasi staf agar bekerja lebih cerdas dan giat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pengguna perpustakaan.

Para pemimpin harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pengguna sekaligus harus mampu juga menempatkan staf sesuai dengan kemampuannya.

PENUTUP

Kemajuan teknologi informasi telah mempengaruhi peran pustakawan dalam menjalankan tugasnya. Ada pustakawan yang senang dengan adanya perubahan tersebut dan ada pustakawan yang enggan memasuki perubahan tersebut. Namun yang jelas, pustakawan senang atau tidak yang diuntungkan dengan kemajuan teknologi informasi adalah pengguna perpustakaan. Bagi pustakawan yang enggan mengikuti perkembangan teknologi informasi, mereka juga akan ketinggalan zaman dan mereka secara otomatis akan tersingkir. Bagi pustakawan yang tetap mengikuti kemajuan, mereka itulah yang menjadi harapan dan masa depan perpustakaan. Mereka akan dapat mengelola perpustakaan sesuai dengan tuntutan pengguna. Pimpinan perpustakaan harus tetap memberi motivasi kepada mereka baik yang senang maupun yang enggan. Karena merekalah modal utama perpustakaan dalam menghadapi era digitalisasi informasi.

DAFTAR PUSTAKA

1.Brudvig, Glenn L. 1992. Managing the Sea Change in Science and
Technology  Libaries. Science & Technology Libraries 12 (Summer 1992 ) :
35-50

2.Youngman, Daryl C. 1999. Library Staffing Considerations in the Age of
Technology : Basic Elements for Managing Change. Science and
Technology Librarianship (Fall 1999) http://www.istl.org/99-
fall/article5.html

1 Comments

  • Mega Setiani
    Posted 23 May 2018 10:32 am 0Likes

    tulisannya sangat menaarik

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.